Beranda | Artikel
6 Waktu Mustajab Terkabulnya Doa – Syaikh Bin Baz #NasehatUlama
Jumat, 10 Mei 2024

6 Waktu Mustajab Terkabulnya Doa – Syaikh Bin Baz #nasehatulama

PERTANYAAN:

Kapan waktu-waktu yang paling mustajab? Semoga Allah membalas Anda dengan sebaik-baik kebaikan.

JAWABAN:

Waktu-waktu yang mustajab ada banyak.

Di antaranya: [PERTAMA] Sepertiga malam yang terakhir. [KEDUA]
Antara azan dan iqamah. [KETIGA] Ketika sujud dalam salat. [KEEMPAT]
Pada akhir salat sebelum salam. Semua ini adalah waktu-waktu yang mustajab. [KELIMA] Pada hari Jumat, antara azan dan akhir Salat Jumat. Yaitu antara azan kedua yang dikumandangkan saat khatib datang, hingga selesai Salat Jumat. Ini termasuk waktu yang mustajab. [KEENAM] Demikian juga waktu sore pada hari Jumat, yaitu setelah Asar hingga tenggelamnya matahari. Ini juga termasuk waktu yang mustajab.

Disyariatkan juga bagi seorang mukmin laki-laki dan perempuan ketika berdoa untuk memfokuskan dan menghadirkan hati saat berdoa. Apabila dia dalam keadaan suci dan menghadap kiblat, maka doa itu lebih diharapkan untuk dikabulkan. Kita memohon taufik kepada Allah untuk kita semua.

Hendaklah diketahui juga bahwa lalai saat berdoa adalah salah satu sebab tidak dikabulkannya doa. Demikian juga kemaksiatan, termasuk sebab tidak dikabulkannya doa. Demikian juga memakan harta riba dan harta haram lainnya, termasuk juga sebab tidak dikabulkannya doa.

Maka wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah untuk menjauhi setiap hal yang menghalangi dikabulkannya doa, seperti maksiat yang haram dilakukan, kemaksiatan-kemaksiatan dan lainnya yang merupakan sebab tidak dikabulkannya doa, berupa hal yang diharamkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla, seperti riba, khianat terhadap amanah, dan penipuan dalam transaksi. Semua ini disebut dengan kemaksiatan. Maksudnya, segala jenis kemaksiatan termasuk sebab tidak dikabulkannya doa.

Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan kezaliman terhadap orang lain seperti khianat dan penipuan maka itu lebih besar dosanya dan lebih berat dalam menghalangi terkabulnya doa.

Kita memohon keselamatan kepada Allah. Demikian. Jazakumullahu khairan.

====

مَا هِيَ أَرْجَى سَاعَاتِ الْإِجَابَة؟ جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرَ الْجَزَاءِ سَاعَاتُ الْإِجَابَةِ مُتَعَدِّدَةٌ

مِنْهَا الثُّلُثُ الْأَخِيرُ مِنَ اللَّيْلِ وَمِنْهَا مَا بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ وَمِنْهَا السُّجُودُ حَالَ السُّجُودِ وَمِنْهَا آخِرُ الصَّلَاةِ قَبْلَ السَّلَامِ كُلُّ هَذِهِ مِنْ سَاعَاتِ الْإِجَابَةِ وَمِنْهَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ بَيْنَ الْأَذَانِ وَنِهَايَةِ الصَّلَاةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بَيْنَ الْأَذَانِ الْأَخِيْرِ الَّذِي عِنْدَ دُخُولِ الْخَطِيبِ إِلَى أَنْ تَنْتَهِيَ الصَّلَاةُ هَذَا مِنْ أَوْقَاتِ الْإِجَابَةِ كَذَلِكَ آخِرَ النَّهَارِ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَى غُرُوْبِ الشَّمْسِ أَيْضًا سَاعَةُ إِجَابَةٍ

وَيُشْرَعُ لِلْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ عِنْدَ الدُّعَاءِ إِقْبَالُ الْقَلْبِ عَلَى الدُّعَاءِ وَالْحُضُورِ بِالْقَلْبِ عِنْدَ الدُّعَاءِ وَإِذَا كَانَ عَلَى طَهَارَةٍ وَمُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ كَانَ ذَلِكَ أَرْجَى فِي قَبُولِ الدُّعَاءِ نَسْأَلُ اللهَ لِلْجَمِيعِ التَّوْفِيقَ

وَيَنْبَغِي أَنْ يُعْلَمَ أَنَّ الْغَفْلَةَ عِنْدَ الدُّعَاءِ مِنْ أَسْبَابِ عَدَمِ الْإِجَابَةِ كَذَلِكَ الْمَعَاصِي مِنْ أَسْبَابِ عَدَمِ الْإِجَابَةِ كَذَلِكَ أَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ الْحَرَامِ مِنْ أَسْبَابِ عَدَمِ الْإِجَابَةِ

فَالْوَاجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ الْحَذَرُ مِنْ كُلِّ مَا يَمْنَعُ الْإِجَابَةَ مِنَ الْمَعَاصِي الْمُحَرَّمَةِ مِنَ الْمَعَاصِي وَغَيْرِهَا مِمَّا هُوَ سَبَبٌ لِعَدَمِ الْإِجَابَةِ مِمَّا حَرَّمَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ كَالرِّبَا وَخِيَانَةِ الأَمَانَاتِ وَالْغِشِّ بِالْمُعَامَلَاتِ كُلُّ هَذَا يُسَمَّى المَعَاصِي الْمَقْصُودُ أَنَّ جِنْسَ الْمَعَاصِي مِنْ أَسْبَابِ عَدَمِ الْإِجَابَةِ

وَإِذَا كَانَتْ الْمَعْصِيَةُ تَتَعَلَّقُ بِظُلْمِ النَّاسِ كَخِيَانَةٍ وَغِشٍّ كَانَ ذَلِكَ أَشَدَّ فِي الإِثْمِ وَأَشَدَّ فِي حِرْمَانِ الْإِجَابَةِ

نَسْأَلُ اللهَ الْعَافِيَةَ نَعَمْ جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا


Artikel asli: https://nasehat.net/6-waktu-mustajab-terkabulnya-doa-syaikh-bin-baz-nasehatulama/